Selasa, 30 April 2013
KERAGAMAN BUDAYA
INDONESIA DAN POTENSI KONFLIKNYA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Indonesia adalah
negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman
suku,agama,ras,budaya dan bahasa daerah. Indonesia meliliki lebih dari 300 suku
bangsa. Dimana setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lain. Suku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam
setiap suku bangsa terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu
masing-masing suku bangsa juga memiliki norma sosial yang mengikat masyarakat
di dalamnya agar ta’at dan melakukan segala yang tertera didalamnya. Setiap
suku bangsa di indonesia memiliki norma-norma sosial yang berbeda-beda.
2. Rumusan
Masalah
1) Keberagaman Budaya Indonesia
2) Pentingnya Persatuan Dalam
Keragaman
3. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan
dari penyusunan makalah ini yaitu agar kita dapat lebih mengenal dan mengetahui
keragaman budaya yang ada di Indonesia. Meskipun kita berbeda dalam hal
kebudayaan kita tetap lah satu Indonesia. Seperti semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan
persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri
atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu
bangsa Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa
Indonesia dan tanah air Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia adalah
potret sebuah negara yang memiliki keragaman budaya yang lengkap dan
bervariasi. Bangsa indonesia mempunyai bermacam-macam suku bangsa, dan
setiap suku bangsa mempunyai ciri-ciri kebudayaannya tersendiri yang sesuai
dengan latar belakang masing-masing.
Pada setiap
daerah, Indonesia mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan
ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan
sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian,
bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat
tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat
dibakar(ngaben).
Kebudayaan daerah
adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah.
Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta
diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kita sekarang
ini sebenarnya merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa
lampau.
Indonesia sebagai
Negara Kesatuan yang berdaulat, telah memiliki sejarah budaya yang cukup
panjang dan membanggakan, sejak proklamasi kemerdekaan tangal 17 Agustus 1945,
bangsa Indonesia dikenal di masyarakat dunia sebagai bangsa yang memiliki
peradaban dan budaya luhur.
Bangsa kita
terdiri dari bermacam - macam suku bangsa. Di Indonesia ini terdapat lebih dari
300 kelompok suku bangsa. .Berikut ini contoh suku bangsa yang ada di
Indonesia.
Suku Bangsa Aceh
, Suku Bangsa Batak , Suku Bangsa Minangkabau , Suku Bangsa Melayu , Suku
Bangsa Kubu , Suku Bangsa Betawi , Suku Bangsa Sunda , Suku Bangsa Banten ,
Suku Bangsa Baduy , Suku Bangsa Jawa , Suku Bangsa Madura,Suku Bangsa Bali ,
Suku Bangsa Sasak,Suku Bangsa Sumba ,Suku Bangsa Bima, Suku Bangsa Manggarai ,
Suku Bangsa Bajawa, Suku Bangsa Ende, Suku Bangsa Rote, Suku Bangsa Dayak, Suku
Bangsa Banjar ,Suku Bangsa Minahasa, Suku Bangsa Bugis, Suku Bangsa Toraja,
Suku Bangsa Ambon, Suku Bangsa Ternate ,Suku Bangsa Papua.
suku - suku
bangsa yang disebutkan di atas baru sebagian kecil saja. Masih banyak suku
bangsa lain yang belum disebut.
1. KERAGAMAN
BUDAYA
Kita sudah
mempelajari keragaman suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa memiliki adat
istiadat dan budaya sendiri. Budaya dan adat istiadat daerah dapat kita jumpai
dalam hidup sehari - hari. Maka terbentuklah bermacam - macam adat istiadat dan
budaya sendiri. Mari kita bahas bentuk - bentuk keragaman budaya bangsa
Indonesia dalam aspek - aspek berikut.
a. Bahasa
Daerah
Setiap suku
bangsa mempunyai bahasa daerah yang khas. Ada bahasa Jawa, bahasa Minangkabau,
bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, dan sebagainya.
b. Adat
Istiadatnya
Ada bermacam -
macam adat istiadat. Contohnya upacara adat yang dipakai waktu orang menikah,
waktu orang melahirkan, waktu orang meninggal, dan masih banyak lagi yang
lainnya. Kadang - kadang, upacara - upacara ini dipadukan dalam agama yang
dianut masyarakat. Meskipun berbeda - beda, adat istiadat ini menunjukkan
kekayaan budaya yang sangat indah yang dimiliki bangsa Indonesia.
c.
Bentuk Rumah Adat
Bentuk rumah suku
- suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam - macam. Misalnya:
Rumah adat
Sumatera Barat disebut Rumah Gadang.
Rumah adat Jawa
Tengah dan Yogyakarta disebut Rumah Joglo.
Rumah adat
Sulawesi Utara disebut Rumah Pewaris.
Rumah adat suku
Toraja disebut Rumah Tongkanan.
Rumah Betang di
Kalimantan Tengah.
Rumah Lobo di
Sulawesi Tengah.
d.
Kesenian Daerah
Ada
bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni
pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah.
Alat musik
Gamelan (Jawa).
Alat musik
Kolintang (Minahasa).
Alat musik Calung
dan Angklung (Jawa Barat).
Alat musik
Sasando (Kupang).
Alat musik
Gambang Kromong (Betawi).
e. Pakaian
Adat
Selain fungsi
utamanya sebagai penutup tubuh, pakaian juga menunjukkan budaya suatu daerah.
Berbagai suku bangsa memiliki pakaian tradisionalnya sendiri.
f. Senjata
Tradisional
Setiap daerah
mempunyai senjata tradisionalnya sendiri - sendiri. Misalnya:
Badik, Golok,
Trisula, Keris, dan Tombak sering dipakai orang Betawi
Rencong adalah
senjata tradisional dari Aceh
Kujang adalah
senjata tradisional dari Jawa Barat
Keris adalah senjata
tradisional dari Jawa
g. Makanan Khas Daerah
Makanan khas
orang Betawi antara lain Gado - gado, Ketoprak, Nasi Uduk, dan Kerak Telor.
Masyarakat Maluku
memiliki makanan khas yang disebut Dabudabu Sesi.
Masyarakat
Yogyakarta memiliki makanan khas yang disebut Gudeg.
Masyarakat
Palembang memiliki makanan khas yang disebut Pempek.
Masyarakat
Sumatera Barat memiliki makanan khas yang disebut Rendang.
h. Lagu -
Lagu Daerah
Setiap daerah di
nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional. Misalnya:
Gambang Suling
dan Ilir - ilir dari Jawa Tengah.
Bubuy Bulan
adalah lagu tradisional dari Jawa Barat.
Injit - injit
Semut adalah lagu tradisional dari Jambi.
Sapu Tangan
Bapuncu adalah lagu tradisional dari Kalimantan Selatan.
Soleram adalah
lagu tradisional dari Riau.
Ampar - ampar
Pisang dari Kalimantan Selatan.
Kalayar dan Tumpi
Wayu dari Kalimantan Tengah.
Angin Mamiri dari
Sulawesi Selatan.
Apuse dan Yamko
Rambe Yamko dari Papua
Bungeng Jeumpa
dari Nangroe Aceh Darussalam.
Burung Tentiana
dan O Ulate dari Maluku.
Sinanggar Tulo
dari Sumatera Utara.
Kicir-kicir dan
Keroncong Kemayoran dari Jakarta.
i. Cerita
rakyat
Cerita rakyat
merupakan cerita yang berkembang turun temurun di masyarakat. Cerita rakyat ada
yang merupakan sejarah ada pula yang merupakan karangan. Cerita rakyat yang
merupakan karangan biasanya tidak diketahui pengarangnya. Contoh cerita rakyat
antara lain Sangkuriang (Jawa Barat), Malinkundang (Minangkabau), Putri Cendana
(Nusa Tenggara), Kleting Kuning dan Keong Emas (Jawa).
2. PENTINGNYA
PERSATUAN DALAM KERAGAMAN
Banyaknya
perbedaan kebudayaan dalam suku bangsa bisa menjadi sunber-sunber untuk dapat
menyebabkan terjadinya konflik antara suku-suku bangsa dan golongan pada
umumnya dalam negara-negara yang berkembang seperti negara Indonesia, ada
paling sedikit lima macam:
1. Konflik bisa terjadi kalo warga
dari dua suku-bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata
pencaharian hidup yang sama.
2. Konflik bisa terjadi kalo warga
dari satu suku-bangsa mencoba memaksakan unsur-unsur dari kebudayaannya kepada
warga dari suatu suku-bangsa lain.
3. Konflik yang sama dasrnya, tetapi
lebih fanatik dalam wujudnya, bisa terjadi kalo warga dari satu suku bangsa
mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya terhadap warga dari suku-bangsa lain
yang berbeda agama.
4. Konflik terang akan terjadi kalau
satu suku-bangsa berusaha mendominasi suatu suku-bangsa lain secara politis.
5. Potensi konflik terpendam ada dalam
hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.
Potensi untuk
bersatu atau paling sedikit untuk bekerjasama tentu ada dalam tiap-tiap
hubungan antara suku bangsa dan golongan. Potensi itu ada dua, yaitu:
1. Warga dari dua suku-bangsa yang
berbeda dapat saling bekerjasama secara sosial-ekonomis, kalu mereka
masing-masing bisa mendapatkan lapangan-lapangan mata pencaharian hidup yang
berbeda-beda dan yang saling lenglap-melengkapi. Dalam keadaan saling
butuh-membutuhkan itu, akan berkembang suatu hubungan , yang di dalam ilmu
antropologi sering disebut dengan hubungan simbiotik. Dalam hal itu sikap warga
dari satu suku-bangsa terhadap yang lain dijiwai oleh suasana toleransi.
2. Warga dari dua suku-bangsa yang
berbeda dapat juga hidup berdampingan tanpa konflik, kalau ada orientasi ke
arah suatu golongan ketiga, yang dapat menetralisasi hubungan antara kedua
suku-bangsa tadi.
Realitas suatu
bangsa yang menunjukkan adanya kondisi keanekaragaman budaya, mengarahkan pada
pilihan untuk menganut asas multikulturalisme. Dalam asas multikulturalisme
ada kesadaran bahwa bangsa itu tidak tunggal, tetapi terdiri atas sekian banyak
komponen yang berbeda. Multikluturalisme menekankan prinsip tidak ada
kebudayaan yang tinggi dan tidak ada kebudayaan yang rendah di antara keragaman
budaya tersebut. Semua kebudayaan pada prinsipnya sama-sama ada dan karena itu
harus diperlakukan dalam konteks duduk sama rendah dan berdiri sama
tinggi.
Asas itu pulalah
yang diambil oleh Indonesia, yang kemudian dirumuskan dalam semboyan yaitu
“bhineka tunggal ika”.
“Bhinneka Tunggal
Ika” merupakan alat pemersatu bangsa.
Bhinneka Tunggal
Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan
yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang
beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memiliki
bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia.
Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan
kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Realitas historis
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia berdiri tegak di antara keragaman budaya
yang ada. Salah satu contoh nyata yaitu dengan dipilihnya bahasa Melayu sebagai
akar bahasa persatuan yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia. Dengan
kesadaran yang tinggi semua komponen bangsa menyepakati sebuah konsensus
bersama untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang dapat
mengatasi sekaligus menjembatani jalinan antarkomponen bangsa.
Adat istiadat,
kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku
itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan,
dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Untuk dapat
bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan
tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi
persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah
Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku
bangsa di Indonesia.
Membiasakan
bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita,
seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan
bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa,
dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam pandangan
Koentjaraningrat (1993:5) Indonesia dapat disebut sebagai negara plural
terlengkap di dunia di samping negara Amerika. Di Amerika dikenal
semboyan et pluribus unum, yang mirip dengan bhineka tunggal ika,
yang berarti banyak namun hakikatnya satu.
Semboyan Bhineka
Tunggal Ika memang menjadi sangat penting ditengah beragamnya adat dan budaya
Indonesia. Menjadi barang percuma, apabila semboyan penuh makna tersebut hanya
menjadi pelengkap burung garuda penghias dinding. Bhineka Tunggal Ika bermakna
berbeda beda tetapi tetap satu jua, sebuah semboyan jitu yang terbukti berhasil
menyatukan bangsa dengan sejuta suku, bangsa yang kaya akan ideologi, menjadi
sebuah bangsa yang utuh dan merdeka.
Bhinneka Tunggal
Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami
maknanya. Negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain,
yakni:
2. Bendera Merah
Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara
Burung Garuda
5. Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu
perjuangan
Masih banyak
alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan kesatuan
bangsa tetap terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang lainnya? Persatuan dalam
keragaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman harus
dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai
berikut :
2. Pergaulan
antarsesama yang lebih akrab
3. Perbedaan yang
ada tidak menjadi sumber masalah
4. Pembangunan
berjalan lancar
Adapun sikap yang
perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keragaman antara lain:
1. Tidak
memandang rendah suku atau budaya yang lain
2. Tidak
menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik
3. Menerima
keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang
tak ternilai harganya
4. Lebih
mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku masing-masing
Kita mesti
bangga, memiliki suku dan budaya yang beragam. Keragaman suku dan budaya
merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Bangsa asing saja banyak
yang berebut belajar budaya daerah kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan,
budaya asli daerah kita diklaim atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain.
Karya-karya putra daerah pun juga banyak yang diklaim oleh bangsa lain.
TENTANG MAKALAH
Makalah ini
membahas tentang keberagaman budaya Indonesia dalam satu kata yaitu “Bhineka
Tunggal Ika”. Dalam pembahasan makalah ini, menurut saya sesuai dengan tema
yang di berikan yaitu “Akumulasi Kebudayaan Masyarakat Indonesia”. Karena dalam
suatu keragaman Indonesia itu sangat membutuhkan suatu ideologi pemersatu, atau
suatu semboyan yang di sebut dengan “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna yaitu
berbeda beda tetapi tetap satu jua .
Walaupun kita
terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap
satu bangsa Indonesi. Bhineka tunggal ika menjadi sebuah semboyan jitu yang
terbukti berhasil menyatukan bangsa dengan sejuta suku, bangsa yang kaya akan
ideologi, menjadi sebuah bangsa yang utuh dan merdeka.
Makalah ini bisa
dibaca dan dipelajari oleh semua kalangan masyarakat karena pembahasan dalam
makalah ini menyangkut kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan bahasanya juga
mudah di mengerti .
Demikian pendapat
penulis tentang makalah ini , semoga bermanfaat bagi yang membacanya .
DAFTAR PUSTAKA
· Koentjaraningrat,
2004, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta, jambatan
· Koentjaraningrat,
2009. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta.
· Koentjaraningrat,
1970, Keseragaman dan Aneka Warna Masyarakat Irian Barat,Jakarta, Lembaga
Research Kebudayaan Nasional.
· Robert
F. Murphy, 1986, Cultural and Social Anthropologi, London: Prentice-hal
International.
· http://jakabillal.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar